Minggu, 16 Oktober 2022

Koneksi Antarmateri - Modul 3.1

 

Assalamualaikum Wr.Wb.



Perkenalkan nama saya Desrusnahwaty Saputri, S.Pd adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 5 dari SMKN 1 Dumai Provinsi Riau. Saya mengucapkan terima kasih dan salam hormat kepada Fasilitator saya yang selalu membimbing, mengarahkan dan memberikan dukungan kepada saya yaitu Bapak Yaya Sukarya, M.Pd dan juga kepada Pengajar Praktik saya yaitu Ibu Mestiana Parhusip, S.Pd.


Melalui tulisan ini perkenankan saya membahas tentang 3.1.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 3.1 dengan materi Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran. Adapun tugas ini terdapat 14 pertanyaan yang akan saya coba membahasnya berikut ini:

1.    Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil.Semboyan terkenal yang di cetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani, yang memiliki maksa bahwa pada saat seorang pemimpin berada di depan, maka dia harus bisa memberikan tauladan. Pada saat berada di tengah, maka dia harus bisa membangun motivasi/semangat. Dan pada saat berada di belakang, maka seorang pemimpin harusla bisa memberikan dukungan atau motivasi. Sebagai seorang pendidik maka kita harus menyadari bahwa setiap anak lahir di dunia ini dengan membawa  kodratnya masing-masing. Dan sebagai guru tugas kita adalah menuntun dan mengarahkan segala kodrat yang ada pada masing-masing anak didik kita. Kita hany bisa mengarahkan dana memberikan dorongan, supaya mereka tidak kehilangan arah pada saat mereka berproses. Kita berikan mereka kebebasan dan kemerdekaan dalam belajar sehingga hal ini akan berdampak pada saat mereka belajar untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat dan bertanggungjawab. Guru haruslah menjadi sosok yang bisa mengambil keputusan yang berpihak pada murid dengan menerapkan 4 Paradigma Pengambilan Keputusan, 3 Prinsip dalam menyelesaikan dilemma, dan 9 langkah Pengambilan dan Penbujian Keputusan.

 

2.    Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambil dalam pengambilan suatu keputusan. Sebagai seorang pendidik seharusnya kita memiliki nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita. Nilai kebaikan, kejujuran, tanggungjawab, disiplin, toleransi, gotong royong dan kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut akan sangat berpengaruh pada saat seorang pendidik mengambil sebuah keputusan. Karena nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan mendasari pemikiran kita dalam mengambil sebuah keputusan yang mengandung Dilema Etika. Sebagai seorang Pemimpin Pembelajaran, seorang pendidik haruslah memiliki nilai universal dalam diri mereka dan menganut 3 prinsip dalam penambilan keputusan.

 

3.    Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Fasilitator telah sangat membantu saya dalam  berlatih untuk melakukan proses pembelajaran serta pada saat saya melakukan pengujian terhadap Pengambilan Keputusan yang telah kita ambil pada sebuah kasus dilemma etika. Fasilitator memberikan arahan agar kita melakukan pengambilan keputusan yang berpihak kepada murid. Selain itu, juga melakukan uji kebenaran apakah keputusan yang saya ambil itu sudah berdasarkan pada nilai-nilai universal, apakah keputusan tersebut juga sudah mengutamakan keberpihakan kepada banyak orang dan bisa dipertanggungjawabkan.

 

4.    Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar seorang pendidik harus mampu memahami kebutuhan belajar murid-muridnya. Selain itu Pendidik juga harus memiliki kompetensi sosial emosional. Karena dengan memiliki ketrampilan mengelola social emosial tersebut maka seorang pendidik akan bisa mengambil sebuah keputusan secara sadar (mindfulness). Dengan demikian, keputusan yang diambil merupakan keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan

 

5.    Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Ketika kita dihadapkan dengan kasus yang fokus terhadap masalah moral atau etika akan mempengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut serta mengarahkan dalam pengambilan sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai kebajikan yang universal maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak. Harus diingat dan terapkan nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak yaitu Reflektif, Mandiri, Inovatif, Kolaboratif dan Berpihak pada Murid. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik. Kita dapat menggunakan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan terutama pada Uji Legalitas untuk menentukan apakah masalah tersebut termasuk Bujukan Moral yang berarti Benar lawan Salah ataukah Dilema Etika yang merupakan permasalahan Benar lawan Benar. Apabila permasalahan yang dihadapi adalah bujukan moral maka dengan tegas sebagai seorang guru, kita harus kembali ke nilai-nilai kebenaran.

 

6.    Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pertama kali yang harus dilakukan oleh seorang Pemimpin Pembelajaran adalah mengenali kasus atau masalah yang  terjadi terlebih dahulu. Apakah kasus tersebut termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Jika termasuk dalam Dilema Etika, maka yang harus dilakukan adalah mengalisa kasus tersebut dengan berdasar pada 4 paradigma, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan serta penujian pengamilan keputusan.

 

7.    Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan yang sering saya alami di  lingkungan saya pada waktu pengambilan keputusan adalah pada waktu masalah tersebut bersumber pada salah satu warga sekolah. Perbedaan pandangan dan prinsip pada masing-masing pihak yang terlibat dalam kasus tersebut mempersulit untuk mencapai sebuah kesepakatan serta pengambilan keputusan.

 

8.    Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang sesuai dengan pengajaran memerdekakan murid adalah menggunakan metode, media dan penilaian sesuai dengan kebutuhan murid dan profil belajar murid. Sehingga murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya (memenuhi kompentensi sosial, emosional, gaya belajar, minat dan lingkungan belajar). Salah satunya kita bisa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional.

 

9.    Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang diambil oleh seorang Pemimpin Pembelajaran haruslah mempertimbangkan kebutuhan murid, potensi yang dimiliki oleh murid serta bisa mengembangkan potensi tersebut. Dan tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan murid-muridnya di masa yang akan datang

 

10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

  • Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi yang harus dimiiki oleh guru dengan menjadikan landasan berpikir pada filosofi Ki Hajar Dewantara sesuai peran guru sebagai pemimpin pembelajaran, Coach bagi guru lain, pendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan pengerak komunitas praktis.
  • Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada penerapan budaya positif dan memiliki visi dan misi sekolah yang berpihak pada murid dengan melakukan prakarsa perubahan dengan BAGJA sehingga dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).
  • Pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) agar keputusan yang diambil menggunakan Langkah POOCH (Problem, Option, Out Comes dan Choices.
  • Banyak situasi/kasus yang dijumpai mengandung dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan memilih 4 paradigma dan 3 prinsip serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid sehingga terwujudnya merdeka belajar.

 

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pengambilan keputusan terhadap suatu kasus dilema etika maka seorang pemimpin harus memegang teguh terhadap:

4 (Empat) Paradigma:

1.    (Individu lawan masyarakat (individu vs komunitas)

2.    Rasa keadilan lawan rasa panggang (justice vs rahmat)

3.    Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4.    Jangka pendek lawan jangka panjang (jangka pendek vs jangka panjang)

 

3 (Tiga) Prinsip Berpikir :

1.    Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

2.    Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

3.    Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Berpikir Berbasis Peduli)

 

Dan 9 (sembilan) langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu :

Langkah 1 : Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi

Langkah 2 : Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi

Langkah 3 : Kumpulkan fakta-fakta yang relevan

Langkah 4 : Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas :

1.Uji Hukum

2. Uji Regulasi/Standar Profesional

3.Uji Intuisi

4.Uji Halaman Depan Quran

5.Uji Panutan/Idola

Langkah 5 : Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

Langkah 6 : Melakukan Prinsip Resolusi

Langkah 7 : Investigasi Opsi Trilema

Langkah 8 : Buat Keputusan

Langkah 9 : Tinjau lagi keputusan dan refleksikan

 

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Ya, saya pernah mengalami suatu situasi moral dilemma, Cuma dalam mengambil keputusan hanya berdasarkan kebiasaan dan pendapat serta kebiasaan keputusan itu diambil berdasarkan kesamaan kasus tampa melalui pilihan salah satu 4 paradigma dan berlandas pada 3 prinsip dan melalui 9 langkah pengambilan keputusan, sehingga keputusan yang saya ambil terkadang membuat saya menjadi tidak tenang dan muncul rasa bersalah.

 

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak yang saya alami adalah adanya perubahan pandangan terhadap pengambilan keputusan. Sebelum saya memahami modul ini saya hanya fokus terhadap masalah dan bagaimana solusinya agar tidak melanggar aturan yang ada. Namun setelah mempelajari modul ini membuka mata hati dan pikiran saya bahwa segala pengambilan keputusan hendaknya berpihak pada murid, memahami kebutuhan murid dan lebih bijaksana dalam menghadapi masalah dan mengambil keputusan agar tidak salah dan merugikan orang banyak.

 

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Menurut pendapat saya topik modul ini sangatlah penting karena mengarahkan dan membuka pola pikir saya mengarah sebagai pemimpin agar bisa mengambil keputusan yang bijaksana dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal sesuai dengan paradigma, prinsip serta konsep pengambilan dan pengujian keputusan.



Demikian tulisan ini  semoga bermanfaat dan ucapan terima kasih jika ada masukan dan saran dari Bapak/Ibu Guru Hebat setelah membaca tulisan saya ini agar lebih sempurna dan berkah untuk kita semua.

 

Wassalamuaaikum. Wr. Wb