KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
Pada
kesempatan ini saya ingin berbagi tentang Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara tentang Pendidikan. Kesimpulan dan Refleksi ini saya dapatkan
setelah mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak modul 1.1 ada banyak hal
yang saya dapat di antaranya sebagai berikut.
Asas Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara.
Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan dan Pengajaran merupakan dua
hal yang berbeda. Pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari pendidikan,
pengajaran adalah sebuah proses, yakni proses pendidikan dalam memberi ilmu
atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan
pendidikan (opvoeding) adalah tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki
anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik
sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Jadi menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan dan pengajaran
merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang
seluas-luasnya.
Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara juga merupakan tempat persemaian
benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, jadi dengan demikian pendidikan adalah
pondasi dasar untuk membangun suatu kebudayaan atau peradaban atau dengan kata
lain untuk menghasilkan insan-insan yang berbudaya atau beradab pendidikan
adalah kunci utamanya. Pendidikan menjadi tempat utama untuk berlatih dan
menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus diteruskan dan diwariskan dari
generasi kegenerasi.
Dasar Pendidikan Menurut Ki Hadjar
Dewantara
- Tuntunan
Berdasarkan pemaparan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara
tujuan pendidikan adalah menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya). Dalam menuntun
laku dan pertumbuhan kodrat anak Ki Hadjar Dewantara mengianalogikan pendidik
sebagai seorang petani atau tukang kebun dan anak-anak adalah benihnya. Petani
yang baik akan menanam benihnya di tempat yang tepat dan diberi perawatan yang
baik. Dengan tangan dingin petani benih itu akan tumbuh dengan baik sekalipun
itu bukan benih yang baik. Dan begitu pun sebaliknya jikalau benih itu merupakan
benih berkualitas unggul tetapi jika tidak ditanam di tempat yang tepat dengan
perawatan yang maksimal maka benih itu akan tumbuh dengan tidak optimal. Dari
analogi tersebut kita pendidik diingatkan bahwa pendidik hanya menuntun
anak-anak mencapai kekuatan kodratnya tanpa mengubah kodratnya, dengan tuntunan
yang tepat kita akan menjadikan anak-anak bertumbuh secara optimal dalam
membangun peradabannya.
Dalam menuntun anak untuk mencapai kekuatan
kodratnya anak diberikan kebebasan, namun demikian kebebasan yang diberikan
tidak boleh dilepas begitu saja oleh pendidik. Pendidik harus tetap memberikan
arahan kepada anak agar anak-anak tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. seorang pendidik dapat memberikan tuntunan kepada anak untuk menemukan
kemerdekaannya dalam belajar. Dalam menuntun anak-anak pendidik harus
tetap terbuka dan waspada terhadap perubahan-perubahan yang ada
- Kodrat Alam dan Zaman
Selain itu filosofi pendidikan yang lain yang
disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang perlu saya terapkan
di dalam melaksanakan pembelajaran yaitu "Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Sebagai seorang guru kita harus selalu
memberikan teladan, membangun semangat, dan juga memberikan dorongan kepada
siswa kita, agar siswa kita dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat
dan potensi yang dimiliki.
Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa pendidikan itu berkaitan
dengan kekuatan kodrat alam (sifat dan bentuk lingkungan tempat anak berada)
dan kodrat jaman (isi dan irama) dan pendidik harus mendidik anak dengan
cara yang sesuai dengan dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Dengan
demikian dalam mendidik anak seiring perkembangan zaman pendidik harus tetap
menuntun anak pada nilai-nilai kemanusiaan.
- Budi Pekerti
Menurut Ki Hadjar Dewantara
Budi Pekerti atau Karakter adalah perpaduan antara gerak pikiran,
perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menghasilkan tenaga. Budi Pekerti
juga diartikan sebagai perpaduan antara cipta (kognitif) dan karsa (afektif)
sehingga menciptakan karya (psikomotorik) . Tempat utama dan terbaik untuk
membangun pendidikan budi pekerti adalah keluarga.
- Bermain
Dalam mendidik anak-anak Ki Hadjar Dewantara menerapkan metode kaki Among Nini Among atau dikenal juga dengan metode Among Siswa. Metode pendidikan ini adalah metode permainan yang dijadikan sebagai alat pendidikan.
- Pendidikan Berpihak pada Anak
Pendidikan harus berpihak kepada anak, menghargai keberagaman
dan keunikan masing-masing anak, bebas dari ikatan, dan dengan hati suci
menuntun anak untuk menemukan kemerdekaan belajar
Setelah saya mempelajari pemikiran-pemikiran pendidikan
menurut Ki Hadjar Dewantara di atas saya pun bertanya kepada diri saya sendiri
sudahkah anak-anak didik saya merdeka belajar? Apa yang saya percaya tentang
anak didik saya sebelum mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara? dan apa yang
berubah setelah mempelajari modul ini?
Sebelum saya mempelajari dasar pendidikan ini, saya
mempercayai filosofi tabula rasa yang dikemukakan oleh John Locke bahwa anak-
anak adalah ibarat kertas putih kosong, dan saya memiliki kebebasan untuk
mengisinya dengan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai tuntutan
kurikulum, tanpa memperhatikan apakah yang saya tuliskan di kertas kosong itu
sudah bermakna bagi anak tersebut, Seringkali dalam pembelajaran saya
menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang menurut saya bagus sesuai
tuntutan, tanpa memikirkan apakah strategi yang saya terapkan itu sudah
memfasilitasi kemerdekaan belajar anak. Saya pun mengabaikan kesepakatan kelas,
yang pada akhirnya berujung pada hukuman yang tidak jelas pada saat siswa
melakukan hal yang dianggap suatu pelanggaran saat pembelajaran
berlangsung.
Namun setelah mempelajari dasar pemikiran
pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara ternyata saya menyadari bahwa anak
bukanlah kertas putih kosong yang dapat kita isi sesuai dengan kehendak dan ego
kita, melainkan kertas putih yang telah terisi tulisan buram di dalamnya, tugas
saya sebagai pendidik adalah menebalkan tulisan-tulisan itu agar menjadi
semakin jelas. Tulisan yang mengarah ke hal-hal positif harus diperjelas,
sedangkan hal-hal yang mungkin negatif dibiarkan tetap buram bahkan jikalau
memungkinkan sebaiknya dihilangkan. Hal ini berarti, bahwa guru sebagai
pendidik harus memunculkan segala potensi bakat dan minat yang ada pada diri
anak sebagai kekuatan kodratnya yang diberikan sejak lahir. Kita harus menuntun
anak sesuai kodrat alam dan zamannya sejak lahir bukan mengubahnya.
Selain itu berdasarkan konsep pendidikan menurut Ki Hajdar
Dewantara kita dalam mendidik harus memandang pada keberagaman dan keunikan
dari masing-masing anak didik, melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada
anak sehingga anak menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Kesepakatan kelas
menjadi satu bagian penting dalam upaya melaksanakan pendidikan yang
memerdekakan.
Adapun proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara secara konkret yang telah saya terapkan baru terbatas pada kebebasan dalam menentukan pengerjaan tugas yang sesuai dengan potensi masing-masing siswa, namun itu pun belum konsisten, ke depannya hal yang dapat saya terapkan dengan lebih baik di kelas, dimulai dari tahap awal, yaitu membuat rancangan assesment diagnostik awal untuk membuat pemetaan akan potensi siswa.
Yang kedua akan membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan hasil asessment yang diberikan, Yang ketiga akan melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Keempat memberikan variasi asessment yang sesuai dengan potensi siswa, dan tidak lupa membuat kesepakatan kelas dan rancangan permainan dalam pembelajaran. Selain dari pada itu saya juga menerapkan pembelajaran dengan melibatkan anak sebagai tutor teman sebaya dengan model pembelajaran Project based learning juga dengan metode flipped classroom, tampa meninggalkan kebiasaan 5S (Sapa, Senyum, Salam, Sopan dan Santun)
KESIMPULAN:
Pendidikan merupakan tuntunan yang diberikan kepada segala kodrat yang ada pada anak agar anak tersebut dapat mencapai Keselamatan dan Kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota dalam masyarakat.